Selasa, 19 Februari 2008

Mimpi Sebuah pilihan (Mimpi Bagian II)

Kata orang mimpi yang memiliki arti itu biasanya antara jam 12 malam sampai dengan jam 3 pagi, mimpiku yang satu ini aku perkirakan terjadi dalam kurun waktu itu, karena saya terbangun jam 2 pagi.
Setelah menjalin hubungan dengannya selama 5 tahun, kami belum lagi mendapat restu dari orang tuanya, “Gadis Scorpio” pacarku (1996-2001) setelah apa yang kami alami bersama melebihi cerita sietron masakini, akhirnya cinta kamipun kandas ditengah jalan, hitungan matematika umur kamipun sudah mencapai plafonnya, sehingga kami harus memutuskan untuk mencari jalan takdir masing-masing, selang beberapa haripun saya mengalami mimpi yang menurut saya adalah pertanda dariNya.
Dalam mimpi aneh itu, tidaklah ada percakapan antara saya dan dia, yang ada saya membisu sejuta kata sedangkan dia menangis tersedu-sedu tanpa titik berhenti, hingga saya terbangun, dan anehnya tidak ada perasaan sedih, iba atau kasian melihat dia menagis malam itu dalam mimpi saya, lebih anehnya lagi keesokan harinya saya bermimpi hal serupa, bedanya kali ini wanitanya adalah “Gadis sunda”, seorang neng geulis asal banjar, adik sahabat sekamar kost saya semasa kuliah, dalam mimpi saya sebut saja “Neneng” hanya tertidur sakit meringkuk membelakangi saya di kasur yang hanya berukuran 90x180cm, sedangkan saya hanya memperhatikan, dan memandanginya dengan perasaan iba, kejadian itu berlangsung cukup lama hingga saya terbangun pukul 2.30 pagi, dan yang terakhir saya pun mengalami mimpi serupa dengan orang yang berbeda, kali ini “Gadis Solo” sebut saja “Diajeng” hanya duduk dihadapan saya dibatasi sebuah meja yang kolongnya hanya ada 1 balok palang horizontal yang sering menjadi injakan kaki bila kita duduk di sisi meja, saat itu Diajeng hanya duduk menunduk memainkan kakinya sambil tersenyum simpul malu tanpa mengindahkan saya yang duduk dihadapannya sampai saya terbangun dari tidur pukul 12.15.
Dari ketiga mimpi bersambung tersebut saya menafsirkan bahwa secara tidak langsung telah terjadi proses seleksi calon pendamping hidup saya di dalam alam bawah sadar saya tanpa disengaja, diminta dan diniatkan, “Gadis Scorpio” akan banyak mengalami kesedihan selama sisa hidupnya bersamaku kelak, sedangkan Gadis Sunda akan selalu merasa sakit dan tertekan hingga dia tak sanggup menjalani hidupnya, dan Gadis Solo tidak benar-benar mencintaiku dengan sepenuh hatinya, dan tampaknya hanya kesenangan dunia saja yang dia nanti dan kesimpulan saya adalah ke3 wanita tersebut bukanlah pendamping hidup saya kelak, dan jadilah saya jomblowan nomor 1 dijagat ini (perasaan sih begitu).

1 komentar:

Unknown mengatakan...

mmhhhh kadang harapan & impian memang tak seindah kenyataan tapi terkadang kenyataan bisa jadi tak sekejam kesimpulan yg kita buat sendiri

itulah keajaiban cinta, kita tak kan pernah bisa mengatur kemana cinta melangkah krn dia akan menuntun kita ke arahnya