Selasa, 19 Februari 2008

Mimpi akhir dari sebuah pilihan, mimpi yang jadi kenyataan (Mimpi Bagian III)

Lagi mimpi hasil dari sebuah ritual yang didasarkan dari keputus-asaan seorang jomblowan di suatu malam minggu kelabu tanggal 6 Mei 2001, sebuah mimpi yang dikutip langsung dari buku harian lamaku yang masih tersimpan saat ini.
Setelah menjalani hari sabtu yang biasa-biasa saja malam harinya saya melaksanakan sholat istiqoro setelah sholat isya, namun kali ini niatnya adalah minta diberikan petunjuk jodohku oleh Nya, begini tulisannya:
Pagi hari ini gue teringat mimpi tadi malam, gue ditanya tentang kesediaan gue untuk menerima seorang cewek dalam mimpi yang gue nilai tujuh setengah point, karena dia cukup manis dengan perawakan dan kulit kuning agak coklat, berkacamata dengan bingkai kacanya yang agak tebal, rambut panjang agak ikal, berdiri terdiam sesekali tertunduk menggandeng tangan kanannya dengan kirinya, pokoknya jawa banget deh.
Sang suara bilang ke gue asalkan gue ikhlas, dia pasti cocok buat gue…, saat itu gue pikir Cuma dia yang bisa bikin hati gue ikhlas menerima

Percaya atau tidak, 4 bulan kemudian tepatnya 1 september 2001 saya kenalan dengan seorang cewek sekretaris baru diperusahaan tempat saya menimba ilmu di bilangan kalideres, secara fisik sama persis 100% hanya pakaiannya saja yang berbeda, maklum sebagai seorang sekretaris keliatannya dia sangat menjaga penampilannya, dan celakanya lagi saya suka dengan dia setelah kenal selama 2 minggupun saya beranikan diri untuk menembaknya diwarung mie ayam malabar, dan sekarang ini dia adalah bagian dari hidupku, teman hidupku, dan ibu dari anakku.

Tidak ada komentar: